Rabu, 27 April 2011

Rencana Kerja Tindak Lanjut


RENCANA KERJA TINDAK LANJUT
(RKTL)

Pemberdayaan  Siwalan dan Optimalisasi Nira Siwalan
Disusun Oleh :
Arif Hermanto
0910480021

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010



BAB I
PENDAHULUAN

Rencana kerja tindak lanjut ( RKTL) disusun untuk merespon kebutuhan praktis dilapangan terkait dengan berbagai masalah atau konflik  yang dihadapi terkait pelaksanaan suatu program. RKTL dapat dijadikan pedoman untuk menetapkan hal- hal pokok yang menjadi prioritas, tugas dan tanggung jawab dalam menindaklanjuti suatu temuan, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas, dan penerapan ketrampilan dalam situasi nyata.
Dalam bahasan ini, akan dipaparkan mengenai suatu program perencanaan untuk pemberdayaan tanaman Siwalan dan juga upaya optimalisasi Nira Siwalan, cenderung mudah rusak.
Siwalan (juga dikenal dengan nama pohon Siwalan atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Siwalan  (Borassus Sundaicus Beccari) adalah tanaman penghasil gula paling efisien di dunia. Siwalan termasuk tanaman berkelamin ganda. Mayang jantan muncul dari pucuk Siwalan berupa tunas-tunas bercabang tajam berpasangan. Mayang betina menghasilkan tandan-tandan berisi buah. Buah Siwalan dikenal dengan nama siwalan, terutama di Jawa. Di Jawa, buah Siwalan lebih banyak di panen dibandingkan disadap niranya.  
Buah Siwalan atau siwalan termasuk sulit didapat di Indonesia, kalaupun ada tidak dijajakan secara khusus seperti pada musim buah durian atau rambutan. Buahnya kenyal dan manis hampir seperti kolang-kaling. Namun dibalik ke-istemewaannya tersebut, nira siwalan sangat mudah terfermentasi sehingga dapat terbentuk alkohol (atau yang sering disebut tuwak), hal inilah yang sebenarnya menjadi inspirasi dan motivasi untuk memberdayakan dan mengoptimalkan tanaman siwalan. Karena berdasarkan estimasi saya, hal ini akan menguntungkan apabila dikelola dengan sangat baik. Dan kita ketahui bahwa saat ini, keberadaan tanaman siwalan masih sangat jarang di Indonesia.
Jadi, pada dasarnya saya berrencana untuk membuat agar nira siwalan tidak cepat terfermentasi (menjadi alkohol) sehingga pada prospek kedepannya dapat dilakukan eksport  ke tempat lain atau bahkan ke negara lain.

BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
2.1 Tujuan
Ada beberapa tujuan umum yang ingin dicapai dari serangkaian perencanaan ini, diantaranya:
a.    Membuka lahan perkebunan di areal yang strategis, sebagai langkah awal program perencanaan ini. Sehingga dari perkebunan tersebut, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
b.    Membudidayakan tanaman Siwalan yang menjadi salah satu kekayaan flora di Indonesia.
c.    Melakukan optimalisai terhadap nira siwalan yang pada dasarnya sangat cepat rusak, karena mudahnya terfermentasi. Sehingga, diharapkan dengan proses optimalisasi nantinya nira siwalan bisa tahap lebih lama atau mungkin dapat dijadikan produk kemasan dan menjadi komoditas eksport.
d.   Untuk mempraktikan metode RKTL(rencana kerja tindak lanjut).

2.2 Sasaran
            Secara umum, hal-hal yang dijadikan sasaran umum dalam program RKTL ini adalah:
a.     Produk yang dihasilkan dapat diterima masyarakat luas.
b.    Bertambahnya kesempatan kerja bagi masyarakat.
c.     Diharapkan dalam kapasitas produksi yang besar, dapat menembus pasar internasional.
d.    Menghasilkan produk yang sehat dan ramah lingkungan.



BAB III
INDIKATOR DAN STANDART KERJA

3.1 Indikator
            Hal yang dijadikan parameter atau indikator, saya rasa adalah keberhasilan budidaya tanaman siwalan. Selain itu alternatif  yang dijadikan sumbu utama untuk memecahkan masalah juga menjadi sangat penting. Intinya, bagaimana nira siwalan tidak mudah terfermentasi menjadi minuman beralkohol.

Indikator keberhasilannya, saya rasa diantaranya diterimanya produk hasil olahan dari nira siwalan setelah dilakukan optimalisasi, sehingga parameter keberhasilannya bisa ditentukan dengan baik.

3.2 Standart kerja
                               Menentukan standart kerja saya rasa tidak mudah. Hal itu, sebenarnya tergantung orientasi yang kita pillih, apakah kita berorientasi pada pasar lokal atau dunia. Apabila kita berorientasi pada pasar global, resikonya adalah peningkatan terhadap kualitas dan kuantitasnya (produk) juga semakin tinggi, sehingga menuntut standart kerja yang tinggi pula.

                



BAB IV
RENCANA REALISASI

Hal yang penting sebenarnya, bagaimana kita merealisasikan atau  menindaklanjuti apa yang telah kita konsepkan. Dan dalam hal ini, yang terpenting adalah bagaimana memetakan strategi dan langkah- langkah yang tepat untuk memberdayakan dan mengoptimalisasi produk siwalan.
Langkah awal yang ingin saya lakukan adalah melakukan penelitian untuk mendapatkan alternatif-alternatif ataupun solusi agar Nira siwalan yang sebelumnya sangat mudah terfermentasi menjadi tahan lebih lama sehingga dapat dijadikan produk kemasan yang memiliki daya simpan yang lama.
Selanjutnya, setelah alternatif yang dimaksud dapat ditemukan. Tahap selanjutnya adalah mencari areal yang strategis dan areal yang  memenuhi syarat tumbuh bagi tanaman siwalan. Sehingga disitu, dapat dibudidayakan tanaman siwalan dalam kuota yang besar. Kalaupun alternatif yang dimaksudkan tidak ditemukan, pembukaan lahan akan tetap dilakukan, karena pada dasarnya produk siwalan dapat dipasarkan dalam bentuk segar.
Pada saat pembukaan lahan, akan sekaligus dilakukan pe-reqruit-an tenaga kerja untuk membantu keberlanjutan proyek tersebut.
Tahap selanjutnya adalah penanaman dan perawatan tanaman. Dalam perawatan tersebut ada kriteria kegiatan yang harus dilakukan diantaranya:

a.      Konsolidasi atau sensus tanaman
Konsolidasi atau disebut juga sensus adalah kegiatan yang dilakukan untuk menginventarisasi tanaman yang mati, tumbang, atau terserang hama atau penyakit. Selain itu dilakukan pula menegakkan tanaman yang tampak miring dan memadatkan tanah setelah selesai kegiatan penanaman.
b.      Penyisipan tanaman(penyulaman)
Kegiatan penyisipan tanaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati, hilang atau kemungkinan besar tanaman tidak akan berproduksi optimal. Kedua kegiatan sensus dan penyisipan bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman-tanaman yang ada di lapangan adalah tanaman produktif.



c.       Pengukuran pertumbuhan tanaman
Kegiatan pengukuran pertumbuhan merupakan upaya untuk memperoleh data tingkat pertumbuhan dan kondisi tanaman. Caranya yaitu mengukur panjang pelepah pada berbagai umur. Data hasil pengukuran tersebut akan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
d.      Pemupukan tanaman
Perencanaan pemupukan tanaman Siwalan belum menghasilkan (TBM) dilakukan oleh Mandor besar (Mandor 1), Mandor pemupukan dan krani afdeling dengan berpedoman pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RAB. Rencana pemupukan Siwalan (TBM) meliputi:
• Blok tanaman yang akan dipupuk
• Jumlah kebutuhan pupuk per blok
• Permintaan kendaraan
• Tempat pengeceran pupuk
• Jenis dan jumlah peralatan pemupukan
e.       Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian terhadap serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan hasil produksi siwalan. Umumnya hama yang sering menyerang adalah kumbang badak.

Dari serangkaian upaya pembudidayaan diatas kemudian akan dilanjutkan dengan tahap pengolahan hasil. Jadi hasil pengambilan Nira ada yang akan di jual segar dan ada pula yang akan dimasukkan pabrik untuk diolah lebih lanjut, sehingga produk dapat dipasarkan kepada masyarakat.



BAB V
KEGIATAN DAN ORGANISASI

KEGIATAN
Kegiatan akan dipusatkan untuk rutinitas perawatan tanaman dan juga pengambilan nira siwalan. Karena pada dasarnya , nira siwalan dapat diambil setiap hari sehingga dapat dikatakan sangat produktif. Selain nira, buah siwalan juga dikonsumsi secara langsung.

ORGANISASI
Saya rasa untuk masalah keorganisasian, dalam prospek ini akan lebih berorientasi pada organisasi kepegawaian.  Secara struktural akan dipimpin oleh satu bos besar, yang akan dibantu oleh beberapa mandor. Sistem kerja akan dibagi menjadi beberapa sektor diantaranya  sektor pengurus perkebunan, sektor penanganan hasil (pabrik) dan sektor marketing. Dimana setiap sektor nantinya akan diawasi oleh managerial (mandor).


BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING
               Kegiatan monitoring tentunya akan secara langsung dilakukan oleh mandor lapang, dan kemudian akan melaporkan hasil monitoring kepada atasannya. Namun untuk menghindari kesalahpahaman, tidak ada salahnya apa bila bos besar melakukan monitoring sendiri sekali-kali.

EVALUASI
               Evaluasi sebaiknya dilakukan bersama seluruh personal kepegawaian, untuk membahas apa saja hal-hal yang menjadi permasalahan ataupun apabila ada kendala – kendala yang dihadapi. Selain itu, perlu pula dilakukan evaluasi kerja, sehingga apabila ada pekerjaan yang kurang tapat segera dibenarkan.


BAB VII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN
               Berdasarkan beberapa paparan diatas dapat disimpulkan bahwa, tanaman siwalan memiliki buah yang dapat dikonsumsi segar dan juga nira yang sangat cepat terdfermentasi membentuk cairan beralkohol. Sehingga membutuhkan alternatif ataupun metode khusus untuk membuatnya tidak mudah terfermentasi. Namun metode inilah yang sampai saat ini belum bisa saya temukan.

REKOMENDASI
               Agar dalam merelisasikan suatu konsep yang telah matang, benar – benar diiringi dengan usaha keras agar konsep yang didapatkan dapat memberikan hasil yang maksimal.