Kamis, 05 Januari 2012

RA. ONE Film Terbaru India

Film tentang pahlawan super India, Ra.One, yang disebut sebagai film paling mahal di Bollywood diluncurkan Rabu (26/10), bertepatan dengan fesival Hindu Diwali.
Film, yang diputar perdana di London hari Selasa, akan diluncurkan di 5.000 bioskop di seluruh dunia.
Shah Rukh Khan yang memegang peranan utama superhero atau pahlawan super, yang diperkirakan gabungan antara Spider-man dan Iron Man.
Sejumlah pihak yang telah menyaksikan pemutaran perdana memuji special effect yang digunakan namun mengatakan cerita film tidak begitu menarik.
Khan, yang juga menjadi produser film, melakukan pemasaran besar untuk mempromosikan film senilai US$30 juta.
Sejumlah pengamat mengatakan produksi film yang akan diputar di sekitar 3.500 bioskop di India itu telah meraup 70% biaya produksi.
Iklan surat kabar satu halaman, suvenir film, video dan game online serta aplikasi di iPhone dan iPad digunakan untuk pemasaran.
Namun masih harus dilihat apakah film itu memang seperti yang diharapkan banyak orang.

Meniru Hollywood?

Dalam wawancara dengan BBC dalam pemutaran perdana, Khan menyanggah bahwa superhero diangkat untuk meniru Hollywood.
"Bila teknologi berkembang, kami dapat bersaing dengan Hollywood dalam bidang kualitas. Namun sepanjang kami belum bisa bersaing dari sisi kualitas, kami belum dapat bersaing," kata Khan.
"Kami mencoba membuat film Bollywood seperti halnya film Hollywood, jadi kami tetap mengarah ke sana," tambahnya.
Harian Times of India menyebut Ra.One "film fiksi sains" yang membuat "adrenalin orang meningkat".
Namun situs hiburan Rediff Movies menyebut film itu "krisis usia menengah Shan Rukh Khan yang paling mahal."
Situs itu menggambarkan cerita film yang panjang dan tidak terkait satu sama lain.
Namun badan penyiaran Hindi Zee News memuji film yang disebut memiliki special effect yang memukau.
Tetapi di luar kritikan itu, film itu diperkirakan akan tetap laris.
Film itu juga menampilkan aktor Kareen Kapoor dan Arjun Rampal. Musik dalam film itu digarap oleh Vishal Dadlani dan Skekhar Ravjiani.
Ra.One pada mulanya direncanakan diluncurkan bulan Juni namun ditunda untuk menggarap tambahan special effect dan tiga dimensi.

Download Film RA. ONE : Disini

Salam Bunga Sepasang




Pak Dirdjo yang lahir pada 8 Januari 1913 ini sudah terlihat bakat yang menonjol dalam kemahirannya menguasai beladiri silat pada usia kanak-kanak. Pada umur 9 tahun, misalnya, ia telah mampu menguasai ilmu silat yang diajarkan di lingkungan Paku Alaman bahkan mampu pula melatih silat rekan-rekan sepermainannya.

Tampaknya Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil Soebandiman atau Bandiman oleh rekan-rekannya, tidak puas dengan ilmu silat yang ditelah didapatkannya di lingkungan tembok istana Paku Alaman itu. Setelah menamatkan HIK (Hollands Inlandsche Kweekchool -- sekolah setingkat Sekolah Menengah Pertama jurusan guru pada masa itu) di Yogyakarta, Pak Dirdjo yang berusia 16 tahun mulai merantau untuk memperluas pengalaman hidupnya.

Pak Dirdjo melangkahkan kakinya ke arah Timur. Ia menuju Jombang di Jawa Timur. Di sana ia berguru kepada Bapak Hasan Basri dalam ilmu silat, dan belajar ilmu keagamaan dan ilmu lainnya di Pondok Tebu Ireng. Untuk membiayai keperluan hidupnya, ia bekerja di Pabrik Gula Peterongan.

Setelah merasa cukup berguru di Jombang , ia melangkahkan kakinya menuju ke Barat ke kota Solo di Jawa Tengah. Di kota ini ia berguru kepada Bapak Sayid Sahab dalam bidang ilmu silat. Di samping itu ia juga melengkapi ilmunya dengan berguru kepada kakeknya sendiri Ki Jogosurasmo.

Pemuda Soebandiman ini belum puas mereguk ilmu. Ia kembali berguru ke Bapak Soegito yang beraliran silat Setia Saudara (SS). Rasa keingintahuan yang besar pada ilmu beladiri menjadikan pemuda ini masih belum merasa puas dengan apa yang telah ia miliki. Soebandiman alias Pak Dirjo muda ini meneruskan berguru ke Pondok Randu Gunting di Semarang, ia masih melengkapi ilmu silatnya ke Kuningan di daerah Cirebon , Jawa Barat. Semua ilmu yang didapatnya itu diolah dan melebur dalam dirinya.

Setelah merasa cukup, pemuda yang telah dewasa ini menetap di Banyumas dan mendirikan perguruan silat Eka Kalbu (Eka yang berarti satu hati). Dalam pergaulannya di kalangan ahli beladiri di Banyumas, pemuda ini bertemu dengan seorang suhu bangsa Tionghoa, Yap Kie San, yang beraliran beladiri Siauw Liem Sie.

Sekali lagi, pemuda yang haus ilmu itu berteman dan berguru kepada Yap Kie San. Selama 14 tahun pemuda ini berguru kepada Yap Kie San. Ada enam saudara perguruannya yang bertahan lama diasuh oleh Suhu Yap Kie San. Empat adalah bangsa Tionghoa, dan dua lainnya dari Jawa yaitu Pak Broto Sutarjo, dan Pak Dirdjo.

Dalam masa perguruannya itu, Suhu Yap Kie San menilai Pak Dirdjo sebagai pemuda yang berbakat. Suhu Yap Kie San menghadiahi Pak Dirdjo sepasang pedang sebagai symbol kecintaan guru kepada murid terkasihnya.

Bak kata pepatah, sejauh-jauhnya burung terbang nanti akan kembali ke sarangnya juga; demikian pula Pak Dirdjo. Beliau akhirnya kembali ke Yogyakarta . Di Kota Budaya ini Pak Dirdjo diminta mengajar ilmu silat di Taman Siswa, sebuah sekolah yang didirikan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantoro yang juga pamannya.

Pak Dirdjo tidak begitu lama mengajar silat di Taman Siswa, sebab ia harus bekerja di Pabrik Gula Plered di kawasan Yogyakarta juga. Di pabrik gula ini ia menduduki jabatan Magazie Meester.

Lalu pada tahun 1947-1948, berkat pertolongan dari Bapak Djumali yang bekerja di Departemen Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, Pak Dirdjo diangkat menjadi pegawai negeri di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Seksi Pencak Silat. Dengan misi mengembangkan silat itu, Pak Dirdjo kemudian mengajar Himpunan Siswa Budaya (sebuah unit kegiatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada). Jelas saja para muridnya adalah para mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada awal-awal berdirinya kampus tersebut. Pak Dirdjo juga membuka kursus silat di kantornya.

Beberapa murid Pak Dirdjo kala itu seperti Mas Dalmono (Ir Dalmono – kabar terakhir ia belajar dan kemudian bekerja di Rusia), Mas Suyono Hadi (Prof DR Suyono Hadi – telah meninggal dunia dan bekerja sebagai dokter dan dosen Universitas Padjadjaran Bandung), serta Mas Bambang Moediono alias Mas Whook.
Ketika tahun 1953 Pak Dirdjo mulai pindah ke Surabaya berkaitan dengan tugasnya sebagai pegawai negeri di Kantor Kebudayaan Jawa Timur Urusan Pencak Silat, maka murid-muridnya di Yogyakarta yang berlatih di UGM maupun di luar UGM bergabung menjadi satu dalam wadah bernama Himpunan Penggemar Pencak Silat Indonesia (HPPSI) dengan diketuai oleh Mas Dalmono.

Sementara itu di Surabaya, Pak Dirdjo kembali mengembangkan ilmu silat dalam kursus-kursus silat di lembaganya. Baru pada tanggal 2 Juli 1955, Pak Dirdjo dibantu Pak Imam Ramelan secara resmi menamakan silat yang diajarkan dengan nama Perisai Diri. Para muridnya di Yogyakarta pun kemudian menyesuaikan diri menamakan himpunan mereka sebagai Silat Perisai Diri.

Di sisi lain, perguruan Eka Kalbu yang pernah didirikan oleh Pak Dirdjo secara alami murid-muridnya masih berhubungan dengan Pak Dirdjo. Mereka tersebar di kawasan Banyumas, Purworejo, dan Yogyakarta . Hanya saja perguruan ini kemudian memang tidak berkembang, namun melebur dengan sendirinya ke Perisai Diri, sama seperti HPPSI di Yogyakarta. Satu guru menjadikan peleburan perguruan ini menjadi mudah.

Para murid Pak Dirdjo sebelum nama Perisai Diri muncul hingga kini (tahun 2008) masih hidup. Usia mereka berkisar antara 65 tahun hingga 70 tahun lebih dan masih bias dijumpai di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

Galeri

 




Pengelolaan Hama Kumbang Jepang


Manajemen Kumbang Jepang
oleh  : Arif Dimas Andrianto

Kumbang jepang (Popillia japonica Newman) adalah hama tanaman yang sangat merusak, investasi dari luar daerah. Pertama kali ditemukan di kebun bibit di selatan New Jersey, Amerika, pada tahun 1916. Di daerah asalnya, Jepang, kumbang ini memiliki musuh alami sehingga bukan merupakan hama yang serius. Namun di Amerika, hama ini tidak memiliki musuh alami, dan menemukan iklim yang cocok serta suplai makanan yang sangat banyak. Terdapat 22 laporan mengenai investasi kumbang jepang mulai dari bagian timur sungai Mississipi hingga Iowa dan Missouri. Sejak saat itu, penyebarannya meluas hingga bagian timur dan selatan, namun peraturan ketat dan pengamatan yang hati-hati telah mencegah penyebarannya lebih meluas lagi.
peta sebaran kumbang jepang

Kumbang jepang dewasa dan larvanya sama-sama merupakan hama. Kumbang dewasa menyerang ratusan spesies tanaman buah dan daun-daunan, tanaman hias, semak, tanaman merambat, dn sayur-sayuran. Sedangkan larvanya berkembang dalam tanah, memakan akar bermacam-macam tanaman dan rumput-ruputan, dan sering kali merusak lapisan berumput di taman, lapangan golf, dan kebun. Biaya untuk mengendalikan fase dewasa dan larva kumbang ini diperkirakan lebih dari 460 juta dolar per tahun. Kerugian yang diakibatkan fase larva saja diperkirakan mencapai 234 juta dolar per tahun – 78 juta dolar untuk biaya pengendalian dan 156 juta dolar untuk mengganti kerusakan yang ditimbulkan.
Kumbang dewasa ukurannya kurang dari 0.5 inchi dan berwarna hijau metalik mengkilat dengan merah tua di bagian terluar sayap. Kumbang jantan biasanya ukurnnya lebih kecil daripada kumbang betina. Kumbang dewasa sering dijumpai pada akhir musim semi atau awal musim panas.
Selama masa makan, kumbang betina sering meninggalkan tanaman, menggali lubang di tanah dengan kedalamn sekitar 3 inchi dan menaruh telurnya disana. Proses ini diulangi hingga betina telah menghasilkan 40-60 telur. Pada pertengahan musim panas, telur menetas dan larva muda mulai makan. Pada akhir musim gugur, larva akan mengubur diri dalam tanah dan tidak aktif selama musim dingin. Hama ini menghabiskan kira-kira 10 bulan selama setahun dalam tanah pada fase larva. Pada awal musim semi, larva kembali ke lapisan rumput dan memakan akar hingga akhir musim semi, ketika menjadi pupa. Dalam 2 minggu, pupa akan menjadi serangga dewasa dan muncul ke permukaan. Siklus hidup ini berlangsung selama 1 tahun.

Untuk pengendalian hama ini, ilmuwan bersama USDA (United States Department of Agriculture), ARS (Agriculture Research Services), dan APHIS (Animal and Plant Health Inspection Service) telah mengembangkan program pengendalian hama terpadu (PHT/IPM) untuk petani berdasarkan pengalaman di lapang. Program ini menggabungkan strategi biologis, budaya, dan kimia. Program ini akan lebih efektif apabila petani rela memonitor populasi larva dan kumbang dewasa secara dekat dan mengaplikasikan program ini bersama-sama dengan tetangga dan organisasi pertanian local.
Petani sebaiknya mempertimbangkan beberapa alasan untuk menerapkan program PHT/IPM:
  1. Aplikasi pestisida secara rutin dan otomatis dapat menurunkan produktivitas, pemborosan ekonomi, dan melemahkan lingkungan.
  2. Kumbang jepang ada untuk menetap, maka kita harus belajar untuk “hidup bersama” atau memanajemen hama ini sambil mengupayakan meminimalisir dampaknya.
  3. Tidak penting memusnahkan kumbang jepang dalam usaha melindungi pohon, tanaman, atau halaman.
  4. Sangat sulit memperkirakan kapan dan dimana populasi kumbang jepang akan meningkat, dan tidak ada jaminan formula pengendali untuk dipakai. Konsekuensinya, monitoring berkala dan perencanaan yang tepat penting untuk manajemen yang memadai.
Untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi pengendalian yang sesuai untuk kumbang jepang, pertama-tama harus dilakukan survey untuk larva maupun kumbang dewasa. Jebakan untuk kumbang dewasa biasanya terdiri dari dua macam bahan kimia, kombinasi feromon dan umpan yang dapat menarik baik serangga jantan maupun betina. Kumbang jepang yang terjebak dapat digunakan untuk memperkirakan populasi kumbang di suatu area. Misalnya, jika jebakan terisi penuh kumbang dalam satu hari, dapat diperkirakan area tersebut memiliki masalah hama kumbang jepang. Jika selama seminggu, jebakan baru saja terisi, bisa diperkirakan belum ada gangguan serius dari kumbang jepang.
Untuk mensurvei larva kumbang jepang, yang perlu dilakukan adalah menghitung jumlah larva kumbang jepang tiap meter persegi. Larva kumbang jepang bisa disurvei pada akhir musim panas (Agustus sampai Oktober) dan akhir musim semi (April samapai Juni). Waktu akan bervariasi tergantung dari letak geografis lahan.
Untuk pengendalian kumbang jepang, tersedia beberapa metode. Metode yang dipilih akan menggambarkan tujuan dari manejemen dan filosofi penegendalian dari petani.
  1. Pengendalian secara kimia
Pemilihan pengendalian secara kimia harus didasari oleh berbagai faktor. Yang harus dipertimbangkan dalam keputusan memakai pestisisda antara lain resiko dan keuntungan dari penggunaan pestisida. Waktu penggunaan yang tepat dan aplikasi yang tepat mungkin merupakan elemen yang paling menetukan dalam keberhasilan aplikasi pestisida. Karena pestisida adalah bahan beracun, pengguna harus membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan, jika tidak maka akan mengakibatkan bahaya serius kepada manusia dan kehidupan liar juga dapat mencemari lingkungan dan limpasan pestisida dapat mengakibatkan pencemaran air.
Berikut adalah daftar pestisida yang efektif untuk mengendalikan kumbang jepang:
a)    Pestisida untuk kumbang dewasa
·      Acephate
·      Carbaryl
·      Malathion
·      Methoxychlor
·      Rotenone
b)   Pestisida untuk larva kumbang
·      Imidacloprid
·      Bendiocarb
·      Isofenphos
·      Chlorpyrifos
·      Diazinon
Aplikasi pestisida merupakan cara terakhir apabila cara lain sudah tidak efektif lagi. Mengingat resiko pestisida yang tinggi, maka penggunaannya harus mempertimbangkan berbagai faktor, serta penggunaannya harus wajar.
  1. Pengendalian secara biologi
Dalam cara biologi ini, dimanfaatkan peran organisme dalam pengendalian kumbang jepang. Organisme yang bisa dimanfaatkan seperti parasit, nematode, jamur, atau organisme biologi lainnya. Berberda dengan pestisida, pengendalian secara biologi ini tidak mempengaruhi organisme non target dan lingkungan, sehingga aman digunakan.
  1. Manipulasi habitat
Terkadang, populasi hama bisa ditekan dengan menciptakan habitat yang kurang cocok/disukai oleh hama. Yang termasuk dalam cara ini adalah penggunaan varietas yang tahan serangan kumbang jepang, juga jebakan mekanik yang menarik dan menjebak kumbang dewasa. Tanaman yang kurang sehat akan lebih mudah diserang kumbang jepang, jadi sangat penting dalam menjaga selalu kesehatan tanaman. Selain itu, buah yang matang lebih awal atau buah yang sakit menarik kumbang jepang, karena itu segera pisahkan/buang buah yang matang lebih awal atau buah yang sakit.
  1. Jebakan mekanis
Jutaan kumbang jepang tertangkap tiap tahunnya menggunakan jebakan mekanis. Metode ini mudah dan murah dalam mengurangi populasi kumbang jepang serta telurnya. Pada kondisi yang menguntungkan, jebakan hanya akan menangkap kira-kira 75% kumbang yang mendekatinya, karena pada dasranya jebakan tersebut lebih menarik kumbang daripada menangkapnya. Pastikan peletakan jebakan tidak dekat dengan tanaman utama, karena ada kemungkinan kumbang masih bisa merusak tanaman utama, letakkan jebakan pada border dan tersebar di berbagai lokasi.
Kumbang jepang dapat menjadi hama yang sangat merusak pohon, tanaman, dan lapisan rumput. Sangat penting untuk memahami jika program pengendalian hama terpadu tidak akan memusnahkan semua kumbang jepang, namun beberapa pilihan dari manajemen hama dapat membantu mengurangi kerusakan yang ditimbulkan hama ini.